Tiba di penghujung tahun tidak membuat musisi-musisi lokal kehabisan ide untuk berkarya. Berbagai rilisan terus mewarnai surel Gilanada.com baik dari musisi Jakarta, Bandung, bahkan Jatinangor, basecamp kami. Penasaran gak sih? Here it is, 7 lagu pilihan Gilanada.com di bulan Desember yang wajib masuk playlist kamu!

 

1. Sirati Dharma – Black Pond feat. Rey Marshall

Oleh: Nayla Erzani

Sukses bekerja sama dalam single berjudul “Inside” bersama Viki Vikranta, kuartet asal Ibukota, Sirati Dharma, kembali lagi berkolaborasi dengan salah satu personel Kelompok Penerbang Roket, Rey Marshall. Kali ini, ciri khas lantunan irama bising dalam musik mereka diusung melalui sebuah single yang berjudul “Black Pond”.

Disampaikan melalui siaran pers yang diterima Gilanada.com, Sirati Dharma mengaku telah menyisipkan secarik pesan dalam “Black Pond” mengenai bagaimana kehidupan manusia saat ini kerap dirasa semakin mengekang. Pesan ini pun akhirnya dikemas dalam ritme lagu beraksen ‘ugal-ugalan’ yang mencerminkan sebuah keinginan untuk memperoleh kebebasan melalui suatu pemberontakan.

Siapa sangka, ritme yang terkesan ‘ugal-ugalan’ tersebut malah mampu menjadikan “Black Pond” sebagai salah satu opsi lagu dansa yang tepat bagi para penikmat subgenre shoegaze, yakni aliran musik yang memang mengandalkan permainan efek gitar terdistorsi. Walau begitu, “Black Pond” nyatanya masih merupakan sebuah permulaan. Setelahnya, Sirati Dharma masih berencana untuk merilis kembali sebuah album dengan tajuk “Transcendental”.

Sambil menunggu kelahiran album tersebut, kehadiran “Black Pond” selaku permulaan dapat terlebih dahulu disambut di berbagai gerai digital seperti Spotify, Joox, Apple Music, Deezer, dan sebagainya. Happy Noisehukah!

https://open.spotify.com/track/2iAaj6Fjp5RnK2baZJ7bMk?si=xi5uRzWcQS2AYNrxllwTgQ

 

2. Happy Man – The Magic is Running

Oleh: Shara Octaviani

Beranggotakan Frank (Vokal), Yofa (Gitar), Hari (Gitar), Kamal (Bas), dan Dendi (Drum), band kelahiran Jatinangor tahun 2013 ini kembali lagi. Dengan rasa cinta terhadap musisi-musisi rock era 60an sampai 80an seperti Rolling Stones, Led Zeppelin, AC/DC, Mr Big, dan U2, Happy Man berkeinginan untuk menciptakan lagu bergenre Classic Rock. Pada akhir tahun 2018, Happy Man mengeluarkan debut single mereka yang bertajuk “The Magic is Running”.

Aint it fun when the joy is rise~ Let me see and let the good times roll~ .“

Kalimat diatas mengawali lagu The Magic is Running. Lirik yang persuasif, karakter vokal yang kuat, dan alunan musik yang fresh membuat lagu ini memiliki berbagai rasa, mulai dari rasa yang menggelora, groovy, hingga psychedelic ditawarkan kepada para pendengar untuk dirasakannya sendiri. Sesuai judulnya, lagu The Magic is Running bercerita mengenai alunan musik yang menyihir para pendengarnya untuk menari mengikuti irama alunan musik yang dimainkan.

Melalui lagu The Magic is Running, Happy Man berhasil menepis mindset ‘band café’ yang identik dengan musisi bergenre Classic Rock dan berhasil membuat para pendengarnya ikut berpesta pora. The Magic is Running telah dirilis secara online pada 7 Desember 2018 dan tersedia di berbagai media streaming.

 

3. Normanos – Menunggu Bus

Oleh: Hannafatiha Rahmani

Ranah musik tanah air kembali diwarnai oleh single terbaru dari band asal kota hujan, Bogor, Normanos. Band beraliran rock ini merilis sebuah single yang berjudul “Menunggu Bus”. Ternyata, lagu ini akan menjembatani rilisnya Album Mini (E.P.) bertajuk “Rekam Balik E.P.” yang akan meluncur dalam waktu dekat bersama Name Record.

“Menunggu Bus” sendiri bercerita tentang gambaran keseharian para pemburu rezeki dan penuntut ilmu di ibukota. Kisah tentang padatnya jalanan yang digambarkan dari balik kaca sebuah taxi online, suasana bubaran para pekerja Jakarta, dan perjalanan seseorang yang sudah merindukan suasana rumah.

“Ku ingin cepat sampai tujuan, aku ingin rebah aku ingin merekahkan tubuh, lepaskan lelah”

Potongan lirik di atas menunjukkan betapa sulitnya perjuangan untuk mencapai rumah, setelah seharian melakukan aktivitas yang melelahkan. Mulai dari menunggu bus kota & busway yang tak kunjung datang, hingga macetnya Jakarta dikala hari mulai redup. Lagu ini sangat cocok didengarkan untuk menemani aktivitas sehari – hari, utamanya bagi mereka yang melakukannya dengan latar belakang suasana ibukota yang ramai.

“Menunggu Bus” telah hadir di berbagai gerai digital seperti Spotify, Joox, Apple Music, dan iTunes Store, loh! Penasaran? Buktikan sendiri, deh! Jangan lupa juga untuk tonton video klip “Menunggu Bus” di kanal YouTube Normanos Band, ya!

 

4. Ping Pong Club – Ecstatic

Oleh: Muhammad Rafliansyah

Eksistensi Ping Pong Club sebagai band yang mengusung genre Indie Pop / Electronic sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan band asal Bandung ini disebut-sebut sebagai band Indie Pop yang berpotensi besar di kancah musik Indonesia apalagi setelah sukses merilis dua single pertama mereka yang berjudul “Venetian Blinds” dan juga “Skylight” pada pertengahan 2018 kemarin. Kali ini mereka kembali hadir dengan single terbaru mereka yang berjudul “Ecstatic”. Lagu ini juga dimaksudkan sebagai opening dari peluncuran album perdana mereka yang diperkirakan akan rilis awal 2019 nanti.

Ecstatic” sendiri mengisahkan tentang adanya dualisme. Dimana segala sesuatu pasti memiliki dua hal yang berkaitan dan membuat dua hal tersebut menjadi satu kesatuan yang seimbang seperti adanya siang dan malam, baik dan buruk, luar dan dalam. Terlihat pada liriknya yang menunjukan bahwa sang penulis menginginkan sosok yang dituju ini untuk pergi jauh dari dirinya, untuk pergi dan mengizinkan dirinya untuk melupakan sosok tersebut. Namun, di lain sisi, terlihat pada dua bait akhir, sang penulis menunjukan kedualisme yang dihadirkan pada lirik-lirik sebelumnya, bahwa ia sebenarnya masih menginginkan sosok itu. Bahwa sosok yang dibicarakannya masih melekat dan menyatu bersama diri dan pikirannya.

Musiknya sangat easy-listening dan memanjakan telinga, terlebih sentuhan indah jemari Fasya pada alat Synthetizer, suara vokal yang halus dari Rizky dan Hariz, jentikan jemari Iqbal pada bassnya, dan hentakan upbeat Satrio pada drum menjadikan “Ecstatic” memiliki warna tersendiri yang membuat asik didengar untuk sekedar menikmati moment atau berdansa.

Ecstatic” telah dirilis dan bisa kamu nikmati melalui kanal streaming musik digital Spotify, Pandora, Deezer, Apple Music, iTunes dan juga Youtube. Enjoy!

 

5. BID – LUPA

Oleh: Kelana Herdian

BID, band yang mengusung genre pop jazz ini sempat mengeluarkan single berjudul “Rasakanlah” yang berduet dengan Rizky Febian dan Tanisha Wiana. Di akhir tahun 2018, BID atau yang dulu dikenal sebagai Brother in D’soul muncul dengan gaya baru. Mereka mengeluarkan single yang berjudul “LUPA”. Jika didengar sekilas, single ini seperti lagu-lagu yang muncul pada tahun 80s sampai dengan 90s, baik dari aransemen lagu maupun dari lirik yang dinyanyikan. Perpaduan antara musik ballad era dahulu namun dengan sound yang modern menjadi sesuatu yang unik pada single baru BID.

“LUPA” bercerita tentang seseorang yang berusaha mengingat kembali sosok yang dicintainya, dimana mereka pernah menjalin sebuah hubungan sesaat yang sangat intim dan berkesan. “Seperti apa suaramu. Seperti apa canda tawamu. Ingin ku ingat kembali semua.” Sepenggal lirik ini menunjukkan adanya keinginan untuk kembali mengingat sebuah kenangan yang pernah dijalin bersama.

Bagi kamu yang suka dengan musik-musik di era 80s-90s pasti akan suka dan nyaman ketika mendengar lagu ini.  Lagu ini akan membangkitkan memori kamu akan lagu-lagu yang dikeluarkan oleh Chrisye atau Fariz RM, cocok banget untuk dinyanyin serta diiringin dansa santai. Single “LUPA” telah rilis secara sejak tanggal 2 desember 2018 dan bisa kamu nikmati melalui kanal streaming musik digital Spotify atau Deezer dan juga Youtube. Selamat mendengarkan!

 

6. Hollywood Nobody – She and Him

Oleh: Raihan Priyanto

Hollywood Nobody merupakan sebuah band asal Bandung yang memiliki aliran musik Bossa Nova. Terbentuk sejak 2005, band yang merupakan hasil jebolan dari L.A. Lights Indie Fest volume 1 ini beranggota Dian Saiftri Irawan (vocal), Romy Febriansyah (guitar), Dendy Revolusi (bass), Irma Wahyuni Irawan (keyboard/backing vocal), dan Luthfi “Upenk” Erizka (drum). Tidak sedikit karya yang telah dihasilkannya, salah satunya merupakan album pada 2010 yang berjudul “Everything Happens For A Reason” yang terjual habis di pasaran. Hingga pada 2012, mereka sukses menggelar konser terakhir yang berjudul “Midnight in Hollywood” sebelum akhirnya sempat hiatus dari dunia musik. Kini, setelah vakum selama 6 tahun, Hollywood Nobody hadir dengan karya terbaru mereka dalam bentuk single yang bertajuk “She and Him”.

Single terbaru  ini sudah ditulis sejak 2011, dan direkam pada tahun 2012. Berbeda dengan lagu-lagu lainnya She and Him merupakan karya yang fresh dari Hollywood Nobody sebab berhasil menjelajahi musik dengan lebih dalam dan jauh, dan tidak terpaku dengan identitas genre mereka. Lagu ini mengisahkan tentang sepasang lelaki dan perempuan yang saling tidak mengenal, lalu bertemu dan terjadi lah suatu percikan. Sesuatu ketertarikan yang tidak dapat ditahan pun terjadi, beserta reaksi dan atraksi terhadap satu sama lain yang tidak dapat dipungkiri. Namun dibalik euphoria akan cinta pada pandangan pertama, hadir lah pertanyaan mengenai apakah benar itu cinta, atau hanya sekedar histeria dari saling melihat dan merasakan pada pertama kali nya.

Dari awal dimulainya lagu, dapat terasa dan terdengar irama yang segar dan seru. Alunan musik yang dimainkan sangat berbeda dari lagu-lagu band ini pada umumnya, menjadikan single terbaru ini sebagai  breakthrough dari Hollywood Nobody atas penguasaan musik yang tidak terpaku pada satu genre saja. Hal ini menunjukkan suatu kedewasaan yang dimiliki oleh Hollywood Nobody setelah bertahun-tahun bermain bersama, dan berhasil membuat karya yang memiliki sentuhan alternatif yang berbeda, namun tetap memiliki sifat dan karakter ciri khas mereka.

https://open.spotify.com/track/7In6tnxIuHUQBaSWWp0K2n?si=eskkKuxyQsKf0i-RxGLJVA

 

7. Elian – N.Y.A

Oleh: Nada Emerenthia

Setelah berkarya menjadi duo DJ (Doobac), penyanyi asal Jakarta ini atau biasa dipanggil Elian, merilis single solo terbarunya berjudul “N.Y.A.” pada akhir tahun ini. Masih setia dengan genre electronic, Elian mengambil suasana yang lebih chill dalam single terbarunya.

Dalam single terbarunya ini, Elian lebih terbuka mengenai perasaannya. Akronim dari judul singlenya ini merupakan inisial mantan kekasihnya dan lagu ini dengan jujur bercerita dibalik pengalaman pribadinya saat berada dalam hubungan jarak jauh yang tidak berakhir dengan baik.

Lagu yang berdurasi 3 menit 42 detik ini bercerita mengenai perasaan Elian yang telah putus dengan mantan kekasihnya. Ia berandai jika mantan kekasihnya akan kembali kepadanya, namun kekasihnya sudah menemukan pujaan hati baru dan dilanda penyesalan. Lagu tentang patah hati ini juga mengambil suasanya yang downtempo dan moody. Lagu ini sangat relateable karena lagu ini terinspirasi langsung dari pengalaman pribadinya Elian.

“N.Y.A.” sangat cocok bagi kalian yang masih dilanda penyesalan setelah putus dengan pasangannya. Bagi kalian yang suka mendengerkan lagunya Emir Hermono, lagu Elian yang ini serupa tapi lebih mengambil suasana downtempo. Cocok banget buat di dengerin di musim hujan akhir tahun ini, apalagi dengan suasana mellow sambil selimutan. Lagu ini bisa kalian dengar di Spotify!

https://open.spotify.com/track/4T7H6Vs7HwYm7o6AR3wTtC?si=m8PXiCWcQI2HYLXs0Wih_w

 

Itu dia, 7 Rilisan di Akhir Tahun pilihan Gilanada.com! Tenang, kalian bisa dengarkan semua lagunya di playlist yang sudah kami buat:

https://open.spotify.com/user/ta5klbxcx6644jf6skt253g3l/playlist/3K3NjfLwTbOwpajITzdmJv?si=7EAYa5l8QUuLBsna6_zIqw