Sabtu lalu (18/4) Lamebrain, mengadakan relase party mereka di Arena XPRNC, sebuah distro kecil di jalan Ambon, Bandung. Overpower, EP yang di produksi masal oleh Dermaga Records ini hanya dicetak sebanyak 500 copy saja. EP atau mini album ini memuat 6 trek. Tiga diantaranya yakni, “Mojo”, “Overpower”, dan “Yo Mama Fool” merupakan materi lama yang di-mixing ulang.
Lamebrain menjelaskan bahwa EP ini merupakan dedikasi untuk Badri, mantan bassist mereka. Keenam materi lagu dalam album ini dibuat dengan formasi awal mereka yakni , Badri, Davis (gitar dan vokal) dan Prama (drum).
Lagu berjudul “Intro” menjadi pembuka dalam mini album ini. trek pertama di EP ini benar-benar menjadi pembuka dan pengenalan bagi siapapun yang mendengar Lamebrain. Trek ini memberikan gambaran serta garis besar pada para pendengarnya mengenai karakter dan musikalitas dari Lamebrain.
Trek kedua yang diberi judul “Firebird” ini diawali dengan riff gitar dari Davis dengan sound yang kering. Terdengar sedikit Rock and Roll dan Rockabilly pada trek ini. Di tengah-tengah lagu kita akan mendengar hentakan drum serta riff gitar ala Rockabilly namun dimainkan dengan semangat Hard Rock. Cocok menjadi trek kedua, setelah hentakan nomor “Intro” pada nomor sebelumnya, “Firebird” menaikan emosi pendengarnya.
“Mojo”, salah satu lagu yang sudah dikenal sebelum EP ini dirilis ditempatkan pada urutan ketiga. Hentakan Riff Hardrock ala Led Zeppelin ini memberikan energi tersendiri. Walaupun beatnya agak sedikit diturunkan dibandingkan dengan trek sebelumnya, nomor ini tetap menjaga emosi pendengarnya. Lirik lagu yang berpesan untuk tidak memandang sebelah mata orang lain ini seakan memiliki makna tersirat untuk tidak meremehkan Lamebrain sebagai anak baru di kancah skena musik Bandung.
“Lights” lagu yang berkisah tentang Jon Bonham (drummer Led Zeppelin ini) terdengar cukup teknikal dibandingkan dengan trek-trek lain dalam album ini. Berlanjut ke trek kelima“Yo Mama Fool” menjadi pengantar yang cukup epik untuk masuk ke penutup dari EP ini. Aksi solo gitar Davis pada bagian akhir lagu ini yang menjadikannya epik.
“Overpower” nomor terakhir pada EP ini menjadi penutup yang epik dan sempurna. Sesuai dengan judulnya trek ini memang Overpower! Di tengah-tengah lagu kita akan sedikit dibawa ke ranah Pshychedelic Rock yang mengawang, ala Pink Floyd, dilanjutkan dengan sayatan lead gitar Davis yang merobek telinga pendengarnya sampai pada bagian penutup.
Secara keseluruhan, EP ini membuktikan bahwa Lamebrain tidak main-main sebagai anak baru di skena musik Indie Bandung. Overpower menjadi sebuah dedikasi yang bertenaga bagi Badri dan pendengar Lamberain. EP ini nyaris sempurna, sebuah salam perkenalan yang menghentak dari Band yang baru berumur 3 tahun ini.
(Setyo Aji Harjanto)
Foto: Dermaga Records