Jika kalian mendengar tentang negara Korea Selatan, yang terbayangkan oleh skena musiknya adalah musik pop yang identik dengan girlband atau boyband dengan fans-fansnya yang fanatik. Skena musik Korea Selatan yang dikelilingi dengan stereotip yang cenderung negatif di mata sebagian masyarakat Indonesia membuat orang-orang enggan membuka diri dan kehilangan hasrat untuk mendengarkan musik dari Korea Selatan. Stereotip ini dapat muncul karena bagi orang-orang yang awam atas budaya Korea Selatan menganggap skena musik di sana hanya diisi dengan laki-laki yang memakai make up, cewek-cewek dengan muka yang ‘sama’, dan lagu-lagunya yang cringy dan gak edgy. Padahal sebenarnya, di balik stereotip negatif terhadap musik Korea terdapat musisi-musisi yang memiliki karakter dalam musiknya yang sebenarnya bisa dinikmati oleh telinga penggiat musik pada pasar internasional, termasuk Indonesia.

 

Mungkin jika kamu bukan penggiat musik-musik Korea Selatan, kamu tidak akan menyadari bahwa banyak musisi Korea Selatan yang bukan merupakan sebuah boyband atau girlband mulai memasuki pasar Indonesia dan internasional. Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah ada beberapa musisi yang menghiasi line-up pertunjukan musik di kota-kota besar yang dianggap hits oleh anak muda. Sebagai contoh, Epik High yang menghiasi line-up We The Fest 2017, Punchnello dan Rheehab di Summer Us Now 2018, Crush di Lalala Festival 2019, dan Dean yang akan mengisi line-up We The Fest 2019 mendatang. Selain menghiasi beberapa line-up festival, ada juga beberapa yang sudah menggelar konser tunggal seperti Hyukoh di The Establishment pada 2017 dan DPR Live yang singgah di Jakarta untuk World Tour nya pada bulan Desember 2018.

 

Sebagai penikmat musik R&B dan Hip Hop Barat, saya sendiri bisa menikmati dan malah menjadi penggiat versi Korea Selatan dari genre tersebut. Kenapa bisa? Karena di telinga saya musik mereka mempunyai ciri khas sendiri yang jarang saya temui di musik R&B maupun Hip Hop Barat. Selain itu, menurut saya good music will always be good music apapun bahasanya, termasuk Korea Selatan. Saya pernah merekemondasikan musik K-R&B dan K-Hip Hop kepada beberapa kerabat yang pernah mendengarkan tapi tidak terlalu membuka diri terhadap musik Korea Selatan karena tertahan oleh stereotip di lingkungannya tentang skena musik dari negara tersebut. Nyatanya, setelah mereka mendengarkan rekomendasi dari saya, mereka mulai tertarik dan beberapa malah menjadi penggiat.

 

Rasa ketertarikan ini sendiri tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi dunia internasional juga mulai mengakui kualitas dari musisi-musisi Korea Selatan yang membawakan genre-genre underground di Korea Selatan. Hyukoh sendiri akan mengisi line-up Coachella, festival musik yang dianggap bergengsi di kancah musik internasional, tampil pada hari yang sama dengan Ariana Grande, Khalid, H.E.R, dan artis besar lainnya. Selain di festival, kanal YouTube COLORS mulai mengakui kualitas musik underground Korea Selatan, seperti hadirnya DEAN yang membawakan single-nya “love”, DPR Live yang membawakan “Text Me” dari EP “HER”, dan Crush dengan “none”. Pada kanal YouTube RT TV, video di bawah ini membuktikan orang kulit hitam yang menjadi akar dari musik R&B dan Hip Hop mengakui atas kualitas dan keunikan dari musik R&B yang dibawakan oleh musisi dari Korea Selatan.

 

 

Mulai saat ini cobalah kita bersama-sama mulai melawan stereotip negatif tentang musik Korea Selatan dan menyadari kalau musik Korea Sealatan tidak terbatas hanya pada genre pop oleh boyband dan girlband. Mungkin, kalian akan menemukan vibe baru dari genre musik yang kalian sukai. Sebagai awalan, berikut playlist yang berisikan lagu-lagu easy listening buat kalian yang belum biasa mendengarkan lagu dari Korea Selatan.

 

  1. Dean – love (ft syd)

 

2. Jay Park – All I Wanna Do

 

3. Sik-K – party (Shut Down) (ft. Crush)

 

4. DPR Live – Text Me

 

5. Hoody – Your Eyes (ft. Jay Park)

 

6. Crush – None

Ditulis Oleh: Khalifa Budieardi

Artwork by: Sheryn Arysta