Oleh: Bagus Patria

Pagelaran Kickfest kembali diadakan di Bandung untuk yang ke-7 kalinya. Acara tahun ini dipindahkan ke lapangan Pusenif PPI Bandung. “Karena tahun ini sudah tidak dapat izin lagi di Monumen  atau Gasibu jadinya tempat dipindah kesini,” kata Lala, marcomm Kickfest 2014, saat ditanya mengenai alasan dipindahkannya venue acara.

mantap3

Sesuai namanya, Kickfest The Carnival 2014 memiliki tema karnaval dan pasar malam. Cukup merogoh kocek Rp. 20.000, pengunjung sudah dapat menikmati pertunjukan dari band – band ternama dan aksi berbagai komunitas, dan pastinya mengunjungiberbagai booth clothing  lokal. Tahun ini tercatat ada 82 booth clothing dengan total lebih dari 100 brand. Selain itu, cukup dengan Rp. 5000 anda dapat menikmati wahana Bianglala dan Rp. 8000 untuk pertunjukan Tong Setan.

Pada hari sebelumnya pengunjung Kickfest disuguhi penampilan dari band – band ternama seperti Angsa dan Serigala, Zaggle Griff, dan Mocca. Hari ke-2 ini penampil tidak kalah menarik. Ada Final Attack, Taring, BIO (Bandung Inikami Orcheska), dan tentunya Pure Saturday.

Acara dibuka dengan penampilan band – band carnival yang lolos audisi Kickfest 2014. Nantinya, band-band carnival ini akan berpartisipasi dalam kompilasi Kickfest 2014. Terhitung nama – nama seperti Danilla, My Little Tree, Swell, dan Pluralize yang akan mengisi album kompilasi sekaligus bermain di Kickfest pada hari ke-2 ini.

Semilir angin senja mulai berhembus. Venue yang awalnya masih sedikit lengang mulai penuh dengan wajah – wajah remaja yang mulai ‘memburu’ pakaian ataupun datang hanya untuk menonton band favorit mereka. Diantara wajah – wajah tersebut ternyata ada  beberapa wajah orang terkenal yang turut meramaikan Kickfest. Salah satunya ada Walikota Bandung, Ridwan Kamil atau akrab disapa ‘Kang Emil’ yang datang dengan baju merah dan topi nyentriknya yang membuat dia semakin dilihat banyak orang. Adapula nama selebritis seperti Edi Brokoli dan Iyo “Pure Saturday” yang turun langsung ke venue.

IMG_0503

Sore semakin dekat dengan malam. Beberapa anak berpakaian ala Hardcore mulai memenuhi area depan panggung. Tak lain mereka menanti penampilan unit Hardcore asal Jakarta, Final Attack. Final Attack memulai penampilan mereka dengan sangat agresif. Namun sayang, sang vokalis tidak dapat hadir karena ada kesibukan lain sehingga digantikan. Saat masuk lagu Modern Man, penonton semakin agresif melakukan Violent Dancing dan Kickfest-pun semakin memanas. Akhirnya Final Attack sukses menutup acara sebelum break maghrib dengan penampilannya. Band Hardcore asal Bandung, Taring, juga sukses mengumpulkan kembali penonton setelah break dengan kembali membuat area depan stage utama penuh dengan penonton.

JikIMG_0595dsfa dua pembuka band utama adalah band beraliran hardcore, lain halnya dengan band utama ketiga. Unit Ska asal kota kembang, Bandung Inikami Orcheska(BIO), mengubah suasana di Lapangan PPI yang tadinya menggebu-gebu menjadi lebih ceria. Suasana Semakin ramai ketika BIO membawakan nomor GetSKA yang di­-medley dengan jarak jauh. Penonton mulai ber-skanking (tarian ala musik SKA)ria mengikuti irama BIO. Lagu baru yang bernuansa agak jazzy berjudul Kembang Kertas turut dibawakan BIO. Penghujung pesta BIO diakhiri dengan kolaborasi antara mereka dengan Ink mary, gitaris/vokalis dari band Rosemary.

Dinginya malam Bandung semakin romantis ketika duo Banda Neira mulai bersenandung. Gitar akustik, suara merdu, dan dentuman glockenspiel benar – benar melengkapi malam itu. Nomor – nomor dari album pertama mereka seperti esok pasti jumpa, rindu, hujan di mimpi, dan di beranda membuat penonton bernyanyi bersama tanpa menghiraukan pembawaan Banda Neira yang malu – malu. Selain itu mereka juga memainkan matahari terbit, yang merupakan single terbaru mereka untuk album terbaru nanti.

 

mantap

Sampailah pada penghujung acara. Band senior yang dibentuk pada era 90an telah dinanti – nanti penonton. Ya, Pure Saturday (PS). Unit Indie-Pop asal Bandung ini uniknya berkolaborasi dengan kedua pengisi acara sebelum mereka. Pertama dengan Banda Neira. Pada lagu Desire,  vokal dilagu ini terdengar lebih merdu dan mendayu – dayu. Selain dengan Banda Neira, PS juga berkolaborasi dengan para pemain instrumen tiup dari BIO. Lagu yang melejitkan nama mereka, kosong, dibuat menjadi lebih catchy dengan suara alat tiup yang diimplan BIO. Sampai sekitar pukul setengah sebelas malam PS sukses mengantarkan para fans mereka pulang dengan senyum puas. “Seneng Kickfest bisa terus setiap tahun di Bandung, soalnya ini ajang industri kreatifitas Bandung, harapanya semoga Kickfest bisa dibawa keluar negeri, ke Negara – Negara tetangga,” kata vokalis PS, Iyo, saat diwawancarai  Gilanada.com. ***