Unit heavy rock asal Bandung, Lizzie, kembali merilis single teranyarnya berjudul ‘Dead River’. Track berdurasi 4 menit 34 detik ini berisi teriakan lirik yang kasar oleh Izma, naungan distorsi yang berat oleh Ican, dentuman drum yang keras dari Azar dan tarikan bass yang kejam oleh Echon seakan membuat lagu ini mengajak pendengarnya untuk headbang sejak awal mendengarkannya.
Sama seperti single terdahulunya, P.O.V (Point Of View), ‘Dead River’ kembali bercerita mengenai kritik sosial yang terjadi saat ini. ‘Dead River’ mengkritik kembali keadaan masyarakat yang terjebak dalam zona nyaman dan terbelenggu oleh rantai yang menarik orang-orang di dalamnya.
Dalam perjalanan merampungkan album perdananya, Lizzie kerap kali mengangkat tema kritik sosial dan amarah yang dituangkan dalam karya-karyanya. Sikap tersebut mempengaruhi terciptanya lagu, baik dari instrument, sound yang keluar, notasi musik, hingga citra Lizzie sendiri yang dikenal sebagai rock pembangkang.
“Cukup banyak perubahan yang terjadi di lagu ini dari awal draft hingga sekarang. Kami menerka-nerka enaknya pesan ini disampaikan dengan cara seperti apa, sampai akhirnya ketemu yang seperti sekarang. Kami harap ini sudah cukup lugas.” ungkap Izma.
Menurut Ican, Lizzie melakukan banyak eksplorasi dalam penggarapan ‘Dead River’. Eksplorasi tersebut dilakukan lewat penambahan referensi musik mereka dari berbagai jenis genre musik. “Kami banyak mendengarkan trash, stone rock, hingga progressive. Lumayan banyak dan luas,” paparnya.
‘Dead River’ menjadi single kedua yang dirilis Lizzie dibawah naungan FFWD Records. Mulai 7 Agustus lalu, lagu ini sudah bisa dinikmati di laman YouTube resmi FFWD Records, serta kanal musik digital seperti iTunes, Spotify, dan Deezer.