Musisi-musisi kota Bandung seakan tak pernah kehabisan akal untuk memberikan berbagai karya yang segar dan catchy untuk para pecinta musik. Kali ini, kesegaran datang dari unit electronic reggae dub, Anjing Dub. Unit duo yang namanya sudah hilir mudik sejak tahun 2013 ini baru saja merilis album pertama mereka bertajuk Gembira. Kami telah menyadari kehadiran Anjing Dub sejak tahun 2014 di Soundcloud, di mana mereka meng-cover lagu-lagu Jamaican music beraransemen unik. Lagu “Send Me a Postcard Darling” milik Shocking Blue yang diolah dengan nuansa reggae dub berhasil memanjakan telinga kami kala itu.

 

Tidak heran, duo electronic reggae dub ini mempunyai personel yang tidak asing lagi, yaitu Terra Nova Waksman, seorang penggiat Komunitas Taman Kota, dan Daniel Usman (DNL FX) yang juga salah satu punggawa dari band The Paps serta pencetus nama Anjing Dub. “Awalnya, mungkin kami sedikit bermain-main dan bersikap sangat cuek, “anjing” banget. Tapi, tidak dimaksudkan sebagai perkataan kasar yang sering dilontarkan oleh orang Sunda. Pengertiannya sangat luas, seolah menunjukkan kelugasan dalam berekspresi. Selain itu, vokalis memang seorang dog person yang akhirnya menumpahkan dalam cover album, lukisan berbagai anjing kesayangan. Akhirnya kami berkeputusan bulat dan mantap dengan Anjing Dub, sebuah nama dan pernyataan.”

 

Setelah kurang lebih 5 tahun mereka berkarya, penghujung tahun 2018 lalu yang tepatnya pada 27 Desember 2018 menjadi tanggal yang dipilih sebagai momen yang tepat untuk merilis album pertama mereka bertajuk Gembira di mana judul album tersebut adalah salah satu single yang cukup dikenal oleh para pendengarnya. Ternyata, album ini melalui proses rekaman yang cukup singkat, materi lagu mulai direkam sejak bulan Oktober hingga November 2018 dan masuk proses produksi pada bulan Desember 2018. Gembira berisikan 10 lagu dengan total durasi hampir 30 menit.

 

Lagu-lagu Anjing Dub dalam Gembira memang menyebalkan, layaknya musik punk yang enak didengar namun durasinya sangat pendek. Tetapi, memang itulah yang dinilai cukup oleh mereka untuk memberikan yang terbaik kepada khalayak, uhuy. Album yang dirilis dalam bentuk kaset pita dan CD ini bekerja sama dengan salah satu record Jamaican sound asal Bandung yang juga dikenal sering mengadakan gigs-gigs dub di kotanya, yaitu Dub House Record.

 

 

Influence dari Anjing Dub sendiri terdiri dari berbagai kultur musik yang berbeda – beda, seperti reggae, soul, funk, new wave, hip-hop, dan lainnya, yang dilebur menjadi suatu karya yang dinamis. Musik Anjing Dub menjadi salah satu bagian dari warna musik di Bandung, khususnya dengan benang merah dub reggae yang berkembang menjadi lebih lebar dengan nuansa musik Anjing Dub. Keragaman musik yang campur aduk inilah yang menjadikan Anjing Dub sebuah band yang menyenangkan untuk disimak, serta nggak perlu dipikirkan bagaimana cara jogetnya. Nggak perlu dipikirkan kenapa tiba-tiba lagunya berhenti secara janggal dan nanggung.

 

Tahun 2018 memang dinilai sebagai tahun yang cukup mendobrak bagi para pecinta musik dub di kota Bandung dan mungkin di kota lainnya. Setelah munculnya album pendek milik Rub of Rub, musik dub dirasa sudah mulai melenturkan telinga para pendengar yang awalnya tidak begitu familiar dengan genre ini.

 

Semoga album Gembira menjadi semangat bagi Anjing Dub dan band-band Jamaican sound lainya tanpa kendali untuk melahirkan karya-karya baru di wilayah permusikan kota Bandung, khususnya dalam skena Jamaican sound yang tidak selalu harus woyo.