Lebaran sebentar lagi
Berpuasa dengan gembira
Menahan lapar, menahan napsu …
Penggalan lirik lagu “Lebaran Sebentar Lagi” tersebut merupakan karya Bimbo yang sering kita dengar di saat bulan Ramadhan seperti ini. Lagu yang bisa menjadi godaan puasa kita di siang hari jika ditambah dengan visual iklan sirup di televisi. Lagu ini juga bisa menjadi sebuah pertanda bahwa lebaran akan datang.
Ngomong-ngomong soal lebaran, ada beberapa hal yang identik dengan lebaran khususnya di Indonesia. Misalnya baju baru, kue kering, ketupat, dan mudik atau pulang ke kampung halaman yang selalu identik dengan lebaran. Segala alat transportasi udara, laut, dan darat pun digunakan para pemudik untuk pulang ke kampung halamannya. Namun banyak cobaan yang menghadang para pemudik, salah satunya macet, bukan macet biasa tapi macet padat merayap.
Ada beberapa tempat yang selalu menjadi titik kemacetan saat mudik, contohnya di Jawa Barat ada Nagreg, Rancaekek, Limbangan Garut, dan Gentong. Coba bayangkan betapa menyebalkannya kondisi ketika kita terjebak macet hingga berjam-jam. Saat dalam kondisi seperti ini tentunya kita berusaha menghibur diri agar mampu menghadapi kebosanan yang panjang. Entah itu main games di telepon pintar, baca buku, mengobrol, tidur, dan mungkin yang sering dilakukan saat kondisi seperti ini adalah mendengarkan lagu. Namun hati-hati dalam memllih lagu, usahakan memilih lagu yang bisa membuat hati dan pikiran Anda tenang saat menghadapi kondisi bermacet-macet ria.
Ada lima lagu yang dirasa kurang cocok didengarkan dalam kondisi macet ketika bermudik. Alasannya karena lirik, isi, dan nuansa yang dibawakan oleh band-band berikut membuat kalian yang mendengarkannya ingin menancap gas dalam-dalam dan ugal-ugalan di jalan. Hal tersebut bisa membahayakan keselamatan kalian saat berkendara. Tanpa panjang lebar lagi, berikut kelima lagu tersebut.
5. Rajasinga – Soundtrack Balap
Lagu dari trio grindcore asal Bandung ini secara terang-terangan mengajak kita yang mendengarkan untuk menikmati adrenalin kebut-kebutan di jalanan. “Soundtrack Balap” adalah sebuah lagu yang pada mulanya dirilis untuk album mini mereka yang bertajuk Nevergrind dan diikutsertakan kembali di album studio kedua Rajagnaruk yang dirilis pada 2011 silam. Komposisi musik padat ala grindcore yang dimainkan oleh Morrg (bass), Bimantoro (gitaris), dan Revan (drummer) ini membuat Anda semakin ingin menancap gas dalam-dalam dan menantang adrenalin di jalanan. “Asap hitam berjelaga/Masuk gigi dua/Siap untuk berlaga/Ah sialan!/Ada razia/Malas berurusan/Langsung tancap gas.”
4. Bromocorah – Pedal Pelana
Tengah hari, panas, kondisi terjebak macet mudik selama berjam-jam, dirasa jenuh kalian mencoba menghibur diri dengan mendengarkan lagu. Tapi jangan dengerin lagu yang satu ini, percayalah! Lagu dari unit thrash metal asal Bandung ini secara gamblang mengajak kita untuk memacu kendaraan menjadi ugal-ugalan. “Lagu ini kami persembahkan untuk menjadikan kalian ugal-ugalan,” teriak Danu Nasmitu vokalis bromocorah, sesaat setelah intro “Pedal Pelana”. Lagu yang sarat akan aksi ugal-ugalan ini merupakan lagu yang terdapat di dalam album perdana mereka bertajuk Men666anas dan dirilis pada 2012 silam. Jika kondisi jalanan kosong melompong dan tidak ada hambatan apa pun, mungkin lagu ini sangat cocok untuk menemani kita memacu adrenalin di jalan. Namun, jika kondisi jalanan malah macet as fuck, sebaiknya hindari lagu yang satu ini!
3. Rajasinga – Roda-roda Gila
Nampaknya Rajasinga memiliki ketertarikan tersendiri dengan aksi kebut-kebutan. Setelah “Soundtrack Balap”, ada juga lagu dari band satu ini yang nampaknya kurang cocok didengarkan saat kondisi kalian sedang mengalami kejenuhan tingkat tinggi di tengah-tengah kemacetan saat bermudik. ‘roda roda gila’ lagu yang dimuat pada album Rajagnaruk ini, menghantam gendang telinga sedari lagu dimainkan. Tempo cepat, pukulan drum Revan yang ganas, dan raungan vocal ala morrg menjadikan lagu yang satu ini semakin berbahaya jika didengarkan. “Raung putaran mesin, Ruang pembakar bensin, Laju dengan amarah, Kami takkan mengalah”
2. Seringai – Kilometer Terakhir
“Melawan arah, ku tantang maut, indah. Terasa lepas, Kubakar bensin, mesin ini meradang. Pacu motor, kutuju matahari. Tancap!” penggalan lirik “Kilometer terakhir” milik Seringai di album Serigala Militia ini menjadi sebuah gambaran bahwa lagu ini senantiasa mengajak kita untuk menancap gas dalam-dalam, menikmati sensasi kebut-kebutan di atas kuda besi. Bagi kalian yang memang melakukan perjalan mudik menggunakan sepeda motor, dimohon tidak terprovokasi oleh suara geraman ala Arian yang meneriakan lantang untuk menancap gas, gebukan drum edi khemod yang memacu adrenalin, betotan bass Sammy yang serta merta bekerja sama dengan gebukan drum khemod, juga permainan gitar Ricky Siahaan yang membuat lagu ini semakin menantang kalian untuk memacu kuda besi kalian semakin cepat.
1. The Brandals – 100Km/Jam
Lagu dari band yang sekarang bernama BRNDRL ini memiliki judul yang tentunya menunjukan sebuah kecepatan saat berkendara. “100Km/Jam” menjadi sebuah target angka yang harus dicapai the Brandals saat berkendara bebas di jalanan tanpa ragu. “Seratus kilometer konstan per jam, Melaju terus non-stop siang dan malam, Awas di depan ada tikungan tajam, Injak pedal gas semakin dalam!”. Lirik tanpa basa-basi, petikan gitar yang catchy, dan suara Eka Annash yang terdengar sangat ugal-ugalan menjadikan lagu “100Km/Jam” ini menyeruak ke permukaan kepala sebagai sebuah lagu wajib untuk kebut-kebutan. Dengan kekuatan lagu yang sedemikian rupa itulah yang menjadikan lagu ini menjadi kurang atau bahkan menjadi tidak cocok didengarkan ketika terjebak macet saat mudik. Bagaimana tidak, candu yang dibuat lagu ini agar kita menancap gas hingga mencapai angka tiga digit pun seakan-akan runtuh ketika menyadari kondisi jalanan yang padat sehingga kita hanya bisa menancap gas satu atau dua digit saja.
Sumber foto: ramadan.sindonews.com
Tulisan ini merupakan bagian dari proyek tulisan liburan yang dimuat selama bulan Juli 2016.